Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya


Senin, 13 Oktober 2014

Pengertian Inflasi Sahabat sekalian pada kesempatan kali ini Inflasi merupakan salah satu penyebab terjadinya ketidak stabilan moneter Karena sanggup menghipnotis arus uang dan arus yang beredar.
Pengertian Inflasi Menurut Para Pakar
  • Rahardja (1997: 32) inflasi yaitu kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, tetapi jikalau kenaikan meluas kepada sebagian besar harga barang-barang maka hal ini disebut inflasi.
  • Eachern (2000: 133) menyatakan bahwa inflasi yaitu kenaikan terus-menerus dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan ini naik dan bulan depan turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti sebagai inflasi.
  • Sukirno (2004: 27) memperlihatkan definisi bahwa inflasi yaitu suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
  • BPS (2000: 10) mendefinisikan inflasi sebagai salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah atau tempat yang memperlihatkan perkembangan harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dari indeks harga konsumen. Dengan demikian angka inflasi sangat menghipnotis daya beli masyarakat yang berpenghasilan tetap, dan di sisi lain juga menghipnotis besarnya produksi barang.
Berdasarkan banyak sekali definisi yang telah dikemukakan di atas maka sanggup diambil kesimpulan bahwa secara umum inflasi yaitu suatu tanda-tanda naiknya harga secara terus-menerus (berkelanjutan) terhadap sejumlah barang. Kenaikan yang sifatnya sementara tidak dikatakan inflasi dan kenaikan harga terhadap satu jenis komoditi juga tidak dikatakan inflasi.

Perkembangan Inflasi di Indonesia
  • Perkembangan yang berulang menimpa perekonomian kita mencapai puncaknya dengan “tiga angka” pada masa 100 Menteri dan memperlihatkan citra klasik dengan berlakunya teori kuantitas uang. Pada masa orde baru, inflasi memasuki alam gres akhir langkah-langkah positif yang diambil pemerintah untuk mengatasinya. Defisit APBN yang dulunya merupakan sumber utama kenaikan uang dalam peredaran sanggup dialihkan menjadi surplus, walaupun anggaran domestik dari APBN merupakan arus inflasioner yang besar (Oppusunggu, HMT, 1985).
  • Sejak final tahun 1980-an, tingkat inflasi rata-rata per tahun di Indonesia mulai tinggi lagi walaupun beelum pernah mencapai sampaid I atas 10,0%. Selama periode 1993 – 1995 laju inflasi sebagai berikut : 9,8% (1993), 9,2% (1994), 8,6% (1995). Angka ini tertinggi di antara negara-negara ASEAN, contohnya Malaysia: 3,6% (1993), 3,7% (1994), 3,2% (1995). Inflasi di Malaysia, Singapura dan Thailand relatif rendah dan merupakan negara-negara di ASEAN yang mempunyai laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Ini berarti bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak harus dengan laju inflasi yang tinggi pula, menyerupai halnya yang dialami Indonesia (Tulus, T.H. Tambunan, Dr. 1996).
  • Laju inflasi selama periode 1997 – 2002 sebagai berikut : 11,1% (1997),, 77,6% (1998), 2,0% (1999). Laju inflasi selama tahun 1998/1999 mencapai 45,9%. Meningkatnya tekanan haarga terutama berasal dari sisi penawaran sebagai akhir depresiasi rupiah yang sangat tajam pada tahun 1997/1998. tiga tahun terakhir laju inflasi : 9,3% (2000), 12,5% (2001) dan turun 10,0% (2002). Kondisi moneter yang stabil menyeabkan tingkat inflasi IHK selama tahun 2002 cenderung menurun hingga 10,03%. (Laporan Tahunan BI, 1997/1998, 1999 – 2002)
 Cara Menghitung Tingkat Inflasi
  • Sejak April 1979 angka inflasi dihitung oleh Biro Pusat Statistik (BPS) menurut perubahan Indek Harga Konsumen (umum) campuran 17 kota-kota besar di seluruh Indonesia. Sebelum itu inflasi dihitung menurut Indek Biaya Hidup (umum) kota Jakarta yang mencakup 62 jenis barang dan jasa. Sedang Indeks Harga Konsumen IHK mencakup 115 – 150 jenis barang dan jasa (Widodo, Hg. Suseno Triyanto, 1995).
  • Sejak April 1989 angka inflasi dihitung menurut perubahan IHK umum campuran dari 27 kota-kota besar (sesuai jumlah propensi) di seluruh Idnoensia. Jenis bararng dan jasa yang diliput berilmu balig cukup akal ini sekitar 400 item, terdiri dari : (1) materi makanan, (2) masakan jadi, minuman dan rokok, (3) sandang, (4) transportasi dan komunikasi, (5) pendidikan rekreasi dan olah raga, (6) perumahan, (7) kesehatan.
Penyebab Inflasi Secara Umum
  • Cost – Rust Inflation (CP). CPI yaitu faktor penyebab inflasi dari sisi penawaran. Selain biaya produksi lainnya, ongkos tenaga kerja juga sering menjadi salah satu penyebab utama CPI, contohnya kenaikan UMR di semua propinsi.
  • Demand – Pull Inflation (DPL). DPI yaitu faktor penyebab inflasi dari sisi permintaan. Menurut teori moneter ekses seruan ini disebabkan terlalu banyaknya uang beredar (M1) di masyarakat, sedangkan jumlah barang di pasar sedikit. Peningkatan seruan agregat domestik sanggup disebabkan oleh banyak sekali faktor, contohnya oleh monetger perbankan dalam bentuk perluasan kredit atau penurunan suku bunga sumbangan dan deposito.
Sebab lain terjadinya inflasi 
  • Imported Inflation (depresiasi Rp…, harga barang LN)
  • Administrasi Goods (naiknya harga BBM, tarif listrik)
  • Output Gap (Perbedaan output potensial dan aktual)
Faktor-faktor yang menghipnotis inflasi
  • Meningkatnya Kegiatan Ekonomi. Meningkatnya aktivitas ekonomi mendorong peningkatan seruan agregat yang tidak diimbangi dengan meningkatnya penawran agregat lantaran adanya hambatan struktural perekonmian. Indikatornya : masih rendahnya kapasitas terpakai sektor industri pengolahan (39% – 51%) dan menurunnya produksi tumbuhan materi masakan (sumbangan pada PDB berkurang 1,1%) pada tahun 2001.
  • Kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan. Kebijakan pemerintah dalam tahun 2001 menaikkan harga barang dan jasa menyerupai BBM, listrik, air miinum dan rokok serta menaikkan upah minimum tenaga kerja swasta dan honor pegawai negeri diperkirakan memperlihatkan suplemen inflasi IHK sebesar 3,83%.
  • Melemahnya Nilai Tukar Rupiah. Pengaruh berpengaruh depresiasi nilai tukar rupiah diketahui dari hasik penelitian bank Indonesia, antara lain : Perilaku harga cenderung gampang meningkat lantaran dampak melemahnya nilai tukar rupiah; Perilaku harga cenderung sulit untuk turun apabila nilai tukar rupiah menguat, menyerupai pada bulan Agustus menguat 4,0%, bulan Juli menguat 21,0%, namun harga hanya turun (deflasi) sebesar 0,24%.
  • Tingginya ekspektasi inflasi masyarakat. Tingginya inflasi IHK tidak lepas dari dampak ekspektasi inflasi oleh produsen dan pedagang serta konsumen. Tingginya ekspektasi inflasi pada produsen dan pedagang sepanjang tahun 2001 terutama dipengaruhi oleh tingginya inflasi tahun 2000 yang mencapai 9,35%. Sedangkan ekspektasi para konsumen terutama dipengaruhi oleh ekspektasi kenaikan harga barang-barang yang dikendalikan pemerintah dan ekspektasi nilai tukar rupiah. (Laporan Bank Indonesia Tahun, 2001).
Cara mengendalikan Inflasi
Bank Indonesia telah menempuh banyak sekali upaya untuk mencapai target inflasi :
  • Menyerap kelebihan likuiditas. Untuk meredam melemahnya nilai tukar rupiah terhadap inflasi BI berupa menyerap kelebihan likuiditas melalui instrumen operasi pasar terbuka.
  • Melakukan Sterilisasi Valuta Asing. BI melakkan kebijakan pembatasan transaksi rupiah oleh bukan penduduk.
  • Mengurangi ekspektasi inflasi yang tinggi. BI menetapkan target inflasi yang rendah pada awal tahun.
Demikianlah artikel mengenai Pengertian Inflasi, supaya artikel ini sanggup memperlihatkan isu yang bermanfaat bagi kita semua.[ki]